Mungkin Usaha {2}
Mungkin Usaha {2}
"Anqier, sabarlah. Aku akan berusaha kerasa sekarang ini. setelah ini kita pasti akan hidup bersama. Jika memang bisa, kita tak perlu ke istana langit atau ke mana pun itu. kita perlu ke alam manusia saja. Hidup di sana dengan sangat aman, nyaman dan bahagia," kata Chen Liao Xuan.
Liu Anqier pun mengangguk kemudian dia menghela napas panjang. Biar bagaimanapun juga apa yang dia lakukan adalah hal yang sangat menyakitkan banyak orang. Para Selir Raja dan lain sebagainya. dan yang membuatnya semakin sesak adalah, ketika nanti semua iblis tahu tentang siapa Chen Liao Xuan yang sebenarnya. Apa yang akan dia lakukan? Liu Anqier benar-benar tidak pernah bisa membayangkan. Dan yang lebih dari itu adalah, apakah dia masih bisa hidup ketika hal itu terjadi? Liu Anqier tampak tersenyum getir dengan hal itu. untuk kemudian dia memutuskan untuk melepaskan pelukan dari Chen Liao Xuan.
"Bagaimana kalau kita mencari beberapa sayur, buah untuk kita masak. Mereka pasti sangat membutuhkan makanan sehat, sebab bagaimanapun juga dari yang aku lihat semalam, anak-anak iblis itu memangsa seekor anjing dan mereka berebut organ dalamnya. Sebuah hal yang jika di alam manusia pasti aku akan muntah karenanya. Benar-benar sangat… menjijikkan,"
Chen Liao Xuan kembali tersenyum, dia langsung menarik tangan Liu Anqier untuk diajaknya berjalan menuju sebuah ladang, dia berjalan dengan sangat pelan, dan kemudian dia menunjuk kudanya dengan matanya.
"Di perbekalanku ada beberapa daging babi segar yang telah dibawa oleh Panglima Jiang, kau bisa memakai daging itu untuk memasak. Sementara itu aku akan mencarikanmu beberapa sayuran segar. Ya, sepertinya makanan manusia jauh lebih cocok untuk mereka dari pada terus makan makanan yang mentah, darah, organ dalam dan daging-daging hena liar, bukan?" kata Chen Liao Xuan.
Mendengar hal itu, Liu Anqier tampak tersenyum. Dia sama sekali tak menyangka jika Chen Liao Xuan akan mengatakan hal itu.
"Kau benar-benar hebat, Tuan Chen!" semangat Liu Anqier. Chen Liao Xuan langsung mengusap hidungnya dengan jempol tangannya
Setelah keduanya bersiap dan Liu Anqier bertanya kepada wanita yang mendatanginya tadi, dia pun akhirnya memutuskan untuk memsak.
Beberapa iblis wanita tampak memandang Chen Liao Xuan yang tampak memandang Liu Anqier dengan tatapan penuh cinta.
"Maaf, Yang Mulia, ada hubungan apakah antara Anda dengan Nona Liu? Sepertinya Anda begitu memandang Nona Liu dengan penuh cinta," tanya iblis wanita itu. untuk kemudian Chen Liao Xuan memandangnya, lalu dia tersenyum.
Seorang Emo Shao Ye tersenyum? Itu adalah hal yang sangat di luar nalar. Namun demikian itu jauh lebih baik jika Chen Liao Xuan tersenyum dari pada dia terus merengut sepanjang hari.
"Aku mencintainya, apakah jawabanku ini cukup membuatmu bahagia, Nyonya?" tanya sekaligus jawab dari Chen Liao Xuan.
Mendengar hal itu, semua iblis yang ada di sana agaknya kaget juga. mereka tampak berkasak-kusuk dengan jawaban tersebut.
"Jika benar, maka kalian akan menjadi pasangan yang sangat sempurna. Bagaimana tidak, Nona Liu adalah wanita sempurna. Cantiknya bak seorang Dewi, sementara Yang Mulia sendiri, siapa yang tak mengenal Yang Mulia, ketampanan Yang Mulia malah melebihi Raja Iblis dalam periode berapa pun. bahkan tidak jarang juga banyak yang mengatakan jika Yang Mulia Raja mirip dengan Putra Mahkota Kerajaan Langit. hamba benar-benar beruntung bisa melihat Yang Mulia Raja dengan kondisi yang masih hidup dan sehat seperti ini,"
"Aku anggap itu adalah sebuah pujian dan aku berterimakasih untuk itu," kata Chen Liao Xuan akhirnya.
Semua yang ada di sana pun tertawa membuat Liu Anqier yang tampak sibuk memasak memandang mereka dengan kompak.
"Yang Mulia Raja, tidakkah Anda ingin membantu hamba dari pada Anda duduk manis di sini dan memandangi hamba sepanjang waktu? Atau bila Anda enggan untuk melakukannya, Yang Mulia bisa pergi bersama dengan Tuan Jian dan Panglima Jiang untuk melakukan sesuatu yang lebih berguna dari pada diam saja di sini," sindir Liu Anqier.
Chen Liao Xuan tersenyum dengan ucapan dari Liu Anqier yang sok galak tersebut, entah kenapa dia kembali mengingat masa-masa indahnya bersama dengan Liu Anqier dalam cerita mana pun ketika keduanya berada di kerajaan langit. dan begini saja, Chen Liao Xuan enggan pergi, dia ingin berada di sini selamanya, tanpa peduli dia memikirkan hal lainnya yang lebih baik dari ini. dia bahagia, bahagia sekali. bahkan dia saking bahagianya membuatnya menjadi berpikir kalau ini mimpi dia tidak akan pernah bangun untuk selama-lamanya.
Sementara itu, Jian Chul tampak terdiam kemudian dia memandang Jiang Kang Hua yang tampak menyaksikan kejadian itu dengan mimik wajah tak terbacanya itu. seharusnya dia bahagia, tapi rasa cemburu itu kian lama kian kentara.
"Jadi Nona Liu dan Yang Mulia Raja, keduanya…."
"Mereka memiliki sebuah hubungan, Perdana Menteri Jian. Namun demikian sepertinya kisah mereka tidak akan sampai pada sebuah pemanggilan dari Nona Liu ke dalam istana. Sebab dia benar-benar tidak cocok di sana.
"Tidak cocok bagaimana? Bukankah Nona Liu sangat cantik dan kuat? Dia akan menjadi Ratu yang sangat sempurna untuk kerajaan kita. semua pasti akan sangat bahagia dengan hal ini,
"
Mendengar ucapan dari Jian Chul memang apa yang dikatakan adalah benar adanya, namun banyak hal yang menjadi pertimbangan sehingga membuat hal itu tak mungkin sama sekali.
"Bagaimana bisa ini menjadi mungkin, Perdana Menteri Jian. Pertama, Nona Liu adalah manusia, sangat tidak mungkin bagi manusia untuk menjadi Ratu di kerajaan iblis. Dan yang kedua adalah, para petinggi tidak akan pernah membiarkan hal itu sampai terjadi. mereka pasti akan menghalalkan banyak cara untuk menggagalkan hal ini. apalagi Selir Cheng, dia akan menjadi sosok yang akan berupaya banyak hal untuk menyingkirkan Nona Liu. Sama seperti yang aku bilang kepadamu adalah, jika Nona Liu sempat berada di istana dan selama di sana semua sisi menyerangnya dengan sangat nyata. dia nyaris mati berkali-kali, lolos dari maut berkali-kali dan yang paling membuat pilu, dia sudah dua kali kehilangan bayinya. Suatu hal yang mungkin akan membuatnya sakit dan hancur tentunya, dan aku sendiri tidak kuasa untuk melihatnya menderita lebih dari itu, Perdana Menteri Jian,"